Banjir kerapkali menjadi permasalahan ibukota, walaupun Segala persiapan telah dioptimalkan termasuk penyebarluasan informasi banjir DKI Jakarta.
Berkaitan dengan masalah ini, Petajakarta.org dengan Twitter serta fasilitas insfrastruktur SMART dari University of Wollongong melakukan Kolaborasi untuk mengumpulkan informasi real time mengenai banjir dari dan kepada warga Jakarta. (Baca: Memantau Situasi Indonesia dari Sebuah Ruangan)
"Kita tidak butuh data yang banyak, tetapi kita butuh smart data dan sensor terpintar yang kita punya adalah masyarakat itu sendiri. Kami menciptakan sebuah masyarakat media sosial sebagai wujud tanggung jawab sipil yang mendorong adaptasi perubahan iklim," kata Direktur Penelitian Fasilitas Infrastruktur SMART Universitas Wollongong Profesor Pascal Perez, seperti dikutip Nusamania dari laman detik.
Kepala Kerjasama Akademik Twitter Mark Gillis menyebutkan Petajakarta.org merupakan penggunaan Twitter yang sangat inovatif dalam menangani masalah banjir bagi jutaan orang. (Baca: Aplikasi Baru buatan Pendiri Twitter)
"Jakarta menjadi tempat ideal untuk pengujian karena mempunyai konsentrasi pengguna Twitter tertinggi di dunia untuk menghasilkan sinyal real time bagi sistem penanggulangan bencana," sebutnya.
Setiap pengguna Twitter, bisa langsung menginformasikan lokasi dan situasi banjir di mana saja. Jadi, ketika banjir terjadi, nantinya data dari para tweeps atau pengguna Twitter dengan hashtag #banjir dan mention ke @petajkt akan otomatis muncul dalam PetaJakarta.org/Banjir yang dapat diakses masyarakat umum.
Informasi tak hanya berasal dari tweeps (pengguna twitter) yang merupakan korban banjir, tetapi juga mereka yang melintas di lokasi banjir dan memberitahukannya lewat Twitter
Petajakarta.org juga bisa digunakan untuk kepentingan lain seperti masalah pengelolaan sampah, transportasi dan kemacetan, cuaca darurat bahkan pemilu dan pemerintahan.
Baca Juga: