Studi yang dipublikasikan di jurnal Science, Kamis (4/12/2014), mengungkap bahwa merokok dapat menyebabkan hilangnya kromosom Y, si kromosom kelamin lelaki, dalam darah.
Ahli onkologi molekuler Jan Dumanski dan pakar statistik Lars Forsberg dari Uppsala University di Swedia meneliti 6.000 laki-laki, terdiri dari perokok dan bukan perokok.
Dalam riset itu, peneliti membandingkan umur, kebiasan berolahraga, kadar kolesterol, pendidikan, konsumsi rokok, dan hilangnya kromosom Y. Hasil penelitian mengungkap bahwa hanya ada dua faktor yang berpengaruh pada hilangnya kromosom Y, yaitu umur dan kebiasaan merokok.
Dalam publikasi, Dumanski dan Forsberg menyatakan bahwa perokok punya risiko kehilangan kromosom Y 2,4 hingga 4,3 kali lebih tinggi. (Baca: Susah Berhenti Merokok? Ikuti Langkah Ini!)
Kalau darah tinggi, jantung, atau stroke tak cukup mengerikan, kini laki-laki perokok punya alasan lain untuk takut, yakni kehilangan kelelakiannya.
"Ini observasi yang menarik," kata Charles Swanton, peneliti di London Research Institute yang tak terlibat studi, seperti dikutip Sciencemag.com. Menurut dia, penemuan ini mungkin bisa memberi alasan lebih rentannya laki-laki menderita beragam jenis kanker.
Baca Juga: Bill Gates Aja Anti Rokok, Kamu?
Ilmuwan selama ini beranggapan bahwa kehilangan kromosom Y pada laki-laki berkaitan dengan beragam jenis penyakit degeneratif seperti kanker dan stroke.
Forsberg mengungkapkan, "Penemuan ini bisa menjadi motivasi bagi para perokok untuk berhenti merokok." Ia menambahkan, kehilangan kromosom Y bersifat revesibel. Artinya, bila berhenti merokok, kromosom Y dapat kembali lagi.
Baca Juga:
> Rokok Elektronik, Langkah Awal Berhenti Merokok
> Kenali Kepribadian Si Dia dari Bentuk Matanya
> Susah Fokus? Ikuti Langkah Sederhana Ini!
> Travelling dan 7 Manfaatnya
> Rokok Elektronik, Langkah Awal Berhenti Merokok
> Kenali Kepribadian Si Dia dari Bentuk Matanya
> Susah Fokus? Ikuti Langkah Sederhana Ini!
> Travelling dan 7 Manfaatnya