Situs belanja bernama Silk Road ini berbeda dengan layanan sejenisnya. Di sana, pengguna dapat membeli segala barang yang diharamkan. Mulai dari narkoba, senjata gelap dan masih banyak lagi.
Karena dianggap sangat berbahaya, Silk Road pun langsung ditutup oleh FBI sekitar bulan Oktober tahun 2013 lalu. Beberapa orang yang terlibat dalam situs ini diketahui ditangkap oleh pihak berwajib.
Setelah beberapa tahun, pengadilan Manhattan mengadili orang tersebut dengan mendengarkan kesaksian dari salah satu penggunanya. Dari orang tersebut diketahui transaksi ribuan dolar bisa terjadi melalui Silk Road.
Dikatakan olehnya, dia bisa mendapatkan keuntungan USD 60 ribu sampai USD 70 ribu atau setara Rp 8,7 miliar dalam sebulan hasil menjual heroin secara online di situs tersebut.
Pengguna yang tak disebutkan namanya itu, mengaku menjual heroin secara online dua kali lebih mahal ketimbang menjual di jalanan. Dia bisa menjual 400 sampai 600 kantung setiap harinya.
Salah satu otak pendiri Silk Road Ross Ulbricht, saat ini tengah menghadapi tuntutan hukuman seumur hidup. Diketahui dari pengguna Silk Road tersebut, bahwa dia bisa dengan mudah menjual heroin ke sejumlah negara bagian di Amerika Serikat. Demikian dikutip dari Bussines Insider, Jumat (30/1/2015).
Baca Juga: