British Airways menjadi korban peretasan dalam skala besar. Perusahaan ini menkonfirmasi pada hari Minggu lalu bahwa telah terjadi pelanggaran keamanan terhadap puluhan ribu rekening frequent-flyer penggunanya.
Seperti dilaporkan Mashable, Maskapai penerbangan yang berbasis di Inggris tersebut mengatakan bahwa data pribadi pengguna, seperti riwayat perjalanan dan informasi kartu kredit, belum dilihat atau dicuri. Namun, British Airways telah membekukan sementara account yang terkena dampak, dan mengatakan beberapa orang mungkin tidak dapat mengakses akun milik mereka pada saat ini.
"British Airways telah menyadari beberapa aktivitas yang tidak sah dalam kaitannya dengan sejumlah kecil akun Frequent Flyer eksekutif klub," kata seorang juru bicara perusahaan. "Hal ini tampaknya telah menjadi hasil dari pihak ketiga dengan menggunakan informasi yang diperoleh di tempat lain di internet, melalui proses otomatis, untuk mencoba untuk mendapatkan akses ke beberapa rekening."
Maskapai ini juga meminta maaf, dan mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan penyelidikan terhadap pelanggaran ini. "Kami mohon maaf atas perhatian dan ketidaknyamanan hal ini telah menyebabkan, dan ingin meyakinkan pelanggan bahwa kita mengambil kejadian ini dengan serius, dan telah mengambil sejumlah langkah untuk mengunci account sehingga tidak bisa lagi diakses."
Walaupun British Airways belum mendorong para penggunanya untuk mengubah password, Namun rasanya sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukannya demi keamanan data.
Baca Juga: