Untuk pertama kalinya, Rokok elektrik telah berhasil melampaui rokok konvensial di kalangan pelajar sekolah menengah atas Amerika. Dalam Laporan yang dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit disebutkan bahwa ini merupakan berita yang sangat mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Susah Berhenti Merokok? Ikuti Langkah Ini!
BACA JUGA: Susah Berhenti Merokok? Ikuti Langkah Ini!
Jumlah siswa yang telah menggunakan e-rokok dalam waktu satu bulan yang disurvei tiga kali lipat pada tahun 2014, Total ada 2,5 juta yang menggunakan mereka. Penggunaan e-rokok lebih umum di kalangan siswa SMA, sekitar 13,4 persen di antaranya telah menggunakan e-rokok dalam waktu 30 hari sejak pengambilan survei. Hasil ini berasal dari Survei Nasional Pemuda Tembakau 2014 (The 2014 National Youth Tobacco Survey) dan diterbitkan hari ini oleh CDC.
CDC menyebutkan banyak kesalahkan iklan dalam hal terjadinya peningkatan penggunaan. Laporan ini juga mengatakan bahwa produsen rokok elektrik menggunakan campuran "seks, sampel gratis, rasa" dalam iklannya.
"Apa yang kita lihat dalam pemasaran adalah Mad Men yang justru datang ke Rokok Elektrik," kata Tom Skinner, juru bicara CDC, seperti dikutip dari The Verge.
Saat ini, baru ada sedikit peraturan tentang rokok elektronik di AS. Meskipun FDA telah menunjukkan minat, namun belum mengambil tindakan nyata. Langkah awal akan melarang penjualan kepada orang-orang di bawah 18 dan melarang sampel gratis. Peringatan kesehatan juga harus dimasukkan. Badan ini diharapkan dapat menyelesaikan aturan pada bulan Juni ini.
LIHAT JUGA: Berhenti Merokok dengan Ngetwit
LIHAT JUGA: Berhenti Merokok dengan Ngetwit
Vaping di kalangan pelajar merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan, karena otak masih berkembang pada remaja; merokok dalam kelompok yang telah dikaitkan dengan masalah dengan memori dan perhatian. Jadi jelas, CDC ingin melihat kembali beberapa peraturan di sini. Rasa dan penempatan iklan yang jelas merupakan faktor pendorong untuk memulai.
Baca Juga: